CLOSE
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/01/20) Indeks Harga Saham Gabungan menguat 0.46% pada level 6325.406 atau 28.839 poin . Tercatat 10.338 miliar saham yang diperdagangkan dibursa dengan total nilai 7.775 triliun. Asing mencatat penjualan bersih (net foreign sell) diseluruh pasar Rp 43.64 miliar.
Terdapat tujuh sektor menguat, sementara tiga sektor lainnya melemah. Sektor miscellaneous industry memimpin penguatan (+2.66%) disusul sektor finance (+1.13%). Pelemahan paling signifikan yakni sektor agriculture(-1.14%) dan sektor infrastructure,utilities and transportation (-1.04%).
Hari ini kami prediksi IHSG berpotensi akan diuji secara psikologis di level 6.350. Peluang penguatan ini terkait penantian penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 AS-China hari ini menjadi handline utama penggerak pasar. Adapun sentimen dari dalam negeri, para pelaku pasar mencermati data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia. Sementara jika dilihat dari teknikal IHSG menunjukkan potensi penguatan yang tercermin dari posisi IHSG yang cenderung bergerak diatas rata-ratanya selama lima hari terakhir (moving average/MA5) dan didukung indikator teknikal Relativ Strength Index (RSI) yang belum mencapai titik jenuh belinya (over bought).
Ekspor CPO Malaysia diboikot India
Walaupun tidak diumumkan secara resmi, mulai beberapa minggu lalu narasi untuk memboikot sawit Malaysia sudah muncul Hubungan diplomatis kedua negara memanas setelah PM Malaysia menuduh India menginvasi daerah mayoritas muslim yang disengketakan di Kashmir. Selain itu, India juga keberatan dengan kritik Malaysia atas UU kewarganegaraan baru berbasis agama. India merupakan salah satu pembeli sawit terbesar disamping China. Sedangkan Indonesia dan Malaysia adalah produsen sawit terbesar.
Menurut Hima AE, harga sawit akan meningkat dikarenakan demand dari India akan beralih dari Malaysia ke Indonesia. Hal ini diikuti dengan adanya program B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia. Peristiwa ini menjadi kabar positif untuk Indonesia dikarenakan akan meningkatkan ekspor dan menekan defisit neraca dagang yang terjadi beberapa periode terakhir.
Sumber : Kontan
Pada perdagangan Selasa, 14 Januari 2020 PT. Barito Pacific Tbk. (BRPT) ditutup menguat sebesar +2,47% pada harga 1240. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin saham BRPT membentuk Inverted Hammer Candle yang mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah dan penguatan yang berkelanjutan. Hal ini juga didukung oleh indikator Stochastic, Relative Strength Index dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.
Recommendation : BUY
Target Price : 1300
Stop Loss : 1180
(Disclaimer On)
Telah diterbitkan di
https://hima-analisefek.com/2020/01/15/mentari-pagi-edisi-570-rabu-15-januari-2020/